Jumat, 20 Desember 2013

Anak Pemalu



Anak Pemalu
Oleh: Legiran 

Mengamati anak kecil yang malu-malu kalo mau ketemu, biar gak malu diapakan ya? padahal jauh-jauh datang untuk pingin ketemu? dipaksa masuk tapi gak mau. Sebut saja namanya Si Udin, anak yatim piatu yang ‘harus’ dan ‘rela’ bertahan di SD di luar kota kelahirannya – ditempatkan di asrama bersama teman-temannya yang senasib. Karakter anak ini adalah ‘nekat’, padahal umurnya sekitar 9 tahun, hmm. Dia itu adik angkat dari temanku yang kemaren baru saja wisuda di UIN Kalijaga Yogya, fakultas siyasyah. Sorot mata yang ‘liar’ dan ‘manja’ mencari teman atau tempat berlabuh, meskipun hanya ditemani duduk-duduk sambil nanya apa saja yang membuatnya enjoy dari “tekanan batin”.
Penilaianku, dia lebih ‘tabah’ daripada saya yang dikit-dikit ‘galau’, meskipun harus menahan ‘tangis’ saat dihadapan saya. Saya hanya bilang, kalo mau nangis jangan kesini, masak cowok cengeng? Godaku. Padahal dalam hal ini, saya lah yang ‘paling cengeng’ jika bertemu orang tua yang hati ini sudah terpaut padanya – merasa nyaman jika disamping beliau. Namun, saya nggak ingin dia seperti itu. Nekatnya, dia itu berani berbohong pada saya, meskipun saya tahu kalo dia bohong, tapi pura-pura nggak tahu. Ditanya, “lapar?” jawabnya ‘geleng’ – penegasan enggak. “Ada perlu apa?” kejarku. “pingin sms mas suci.” Jawabnya malu-malu. Hari ini dia benar-benar malu-semalu-malunya, hanya datang di depan kamar lalu mondar-mandir sambil ngelakuin apa saja “basa-basi” menahan entah “kata apa” yang sedang disembunyikan.
Jadi, itulah saya yang “kalah di dunia nyata” hampir senasib, maaf sahabat kecilku atas keterbatasan diri ini. Semoga Allah Sang Pengayom hambaNya selalu menyayangimu, mengasihimu, membimbingmu, hingga bisa tentram hidupmu. Aaamiin ya Allah, ya Mujibasaa iliin… salam sejahtera semoga selalu untuknya, kekasih para kekasih, cahaya alamMu, Muhammad saw. ampuni kami ya Allah, 

Wonosobo, 04 Oktober 2013