"Jangan mengadukan duka pada duka, apalagi membingungkan si bingung yang sedang bingung."
kataku ku kata katamu kata kita kamu dan aku
ingin bahagia dunia sampai sana alam baka
bercinta menelanjangi dusta
ciuman kejujuran yang merangsang
bisikkan rayu pada rahayu
menusuk yang harusnya ditusuk
menekan dengan kelembutan pasti
berbuah rindu
mengandung gelora impian cita
melahirkan kasih sayang
kataku ku kata katamu kata kita kamu dan aku
ingin bahagia dunia sampai sana alam baka
ingin bahagia dunia sampai sana alam baka
bercinta menelanjangi dusta
ciuman kejujuran yang merangsang
bisikkan rayu pada rahayu
menusuk yang harusnya ditusuk
menekan dengan kelembutan pasti
berbuah rindu
mengandung gelora impian cita
melahirkan kasih sayang
kataku ku kata katamu kata kita kamu dan aku
ingin bahagia dunia sampai sana alam baka
"Alam Mimpi."
Benar-benar
sendiri malam ini, berkawan "tanda tanya" darimu. selamat pagi... maaf
malam. Benar-benar berkawan malam ini, sendiri bercumbu "tanda tanya"
darimu. Selamat kawan... Engkau hmmm.... Menikmati santap "pagi",
mengikutimu wahai "kakasih" kami, bercengkrama dengan senyumu. Semu
semua, kecuali yang tidak semu. Semoga sehat sentausa engkau wahai
kekasih para kekasih dalam "manja"-Nya pemberi nikmat semua kenikmatan.
sendirikah kau?
"Lirik matanya terketik dalam lirik lagu
nirwana terlukis bias kuas siluman menari dalam akal semakin dalam
menyelusuri lorong-lorong hati."
sahabatku,
kumulai takut dengan diriku sendiri
sendi tempat kita beradu mulai mengendur
canda cairan tuk mencairkan suasana jauh disana
kau suka tekstual sedang aku suka substansi
itu tidak berarti lantas aku benci tekstual
sebab faktanya aku ngeri dengan anyir darah
meskipun darah mengaliri tubuh kurus dengan iklasnya
aku jijik dengan tahi padahal kita memproduksinya
tidak seharusnya semua kejujuran itu mesti divisualkan
Tuhan pun rela dan bersabar akan kebusukan kita
dengan menyembunyikannya tanpa bunyi
hingga kita menyucikannya
"Salam Kasihku, Untukmu"
kumulai takut dengan diriku sendiri
sendi tempat kita beradu mulai mengendur
canda cairan tuk mencairkan suasana jauh disana
kau suka tekstual sedang aku suka substansi
itu tidak berarti lantas aku benci tekstual
sebab faktanya aku ngeri dengan anyir darah
meskipun darah mengaliri tubuh kurus dengan iklasnya
aku jijik dengan tahi padahal kita memproduksinya
tidak seharusnya semua kejujuran itu mesti divisualkan
Tuhan pun rela dan bersabar akan kebusukan kita
dengan menyembunyikannya tanpa bunyi
hingga kita menyucikannya
"Salam Kasihku, Untukmu"
Takbir bir bir mabuk mabuk alam dalam KEBESARANMU wahai... maksud TAKBIR kami, Allahu Akbar Allahu Akbar Allahu Akbar walillahilhamdu.
Jangan Engkau hancurkan dunia fana ini ya #Allah dengan murkaMu, takbir semua makhlukMu sudah meluluh ratakan kami.
Kami mau berpura-pura mengeluarkan tangispun, Engkau menghibur kami dengan kedamaian atas penciptaan saudara-saudara untuk kami yang HAMPA.
Limpahkan kasih sayangMu pada mereka para pewaris ilmu Muhammad-Mu ya Rabb.... cahaya penyebar damai alam semesta. #Allahu_Akbar.
Kasihani kedua orang tua kami, sebab kami tak mampu membalasnya, Laailaaha illaLlahu Allahu Akbar. Allahu Akbar wa lillaahil hamd
Khususnya, mereka para guru-guru kami. harumkan air mata mereka dengan bau-bau surgaMu. Allahu Akbar wa lillaahil hamd,
Selamatkan para pemimpin kami dari murkaMu dan kejahatan makhlukMu, ampuni kami semua. Allahu Akbar Allahu Akbar Allahu Akbar
Jika takbir alam ini pengganti amin amin harapan kami, Engkaulah Yang Maha Mencukupi kebutuhan alam. #AllahuAkbar #AllahuAkbar #AllahuAkbar. (Wonosobo, 1 syawal 1434/8 Agustus 2013)
Sedikit Rangkum OL
22 Juni 2014/23 Ruwah 1947/24 Sya'ban 1435