Akan
indah pada waktunya itu "kepastian atau ketidak-pastian ?" (dalam
konteks jodoh). Apa itu termasuk dalam dinamankan pasrah-srah sama yang
membuat hidup ? jika begitu, apa kita tahu bahwa Tuhan sudah memberikan
"waktu yg indah itu", jika kita sendiri gak ngerti "waktu dan indah".
Nanti kita malah adanya khusnudzon saja kepada Alloh tapi hatinya
grundel (bergejolak meronta-ronta).
Di Indonesia kita tahu ada
dua musim, musim penghujan & musim kemarau. Jaman dulu para petani
masih mudah untuk menentukan kapan musim tanam & kapan musim panen,
dengan cara melihat penanggalan biasa.
Buka pikiran dan hati untuk
mendefinisikan "waktu & indah" yang terbaik, apa ini yang terbaik ?
hmmm... hati & akal ada yg menguasai, yakni Tuhan & manusia itu
sendiri. Itulah letak Demokratisnya Tuhan.
Aku ini takjub dengan rencana Tuhan tentang jodoh sebagai pasangan
hidup kita di dunia. Lika-liku & prosesnya panjang, tapi di dunia
bersama hanya sebentar ? Dan untung Tuhan masih punya janji, kelak
pasangan hidup di dunia adalah Ratu bagi para bidadari surga. Percaya,
jika jodoh itu jelmaan tulang rusuk adam (laki-laki) ? lihat istrinya
Nabi Daud, 100 wanita ? Masak pengikutnya Nabi Muhammad kekasihNya yang
berharap satu yg paling istimewa masih dipersulit ? hehehehe
Melihat dengan kedalaman dan keluasan pada sesuatu, akan membuatmu
menemukan bobot di dalamnya. Kita pasti akan komentar jika ada film yang
rilis berlatar belakang dari sebuah novel percintaan yang kita angap
indah dan super romantis, ambil contoh novel "Ketika Cinta Bertasbih".
komentarnya, "filmnya tidak seindah novelnya", itu umum yang dilontarkan
oleh para pembaca novel. karena, asumsi kita adalah "keindahan itu ada
dalam khayalan." Anda pasti akan mengelak, boleh !
Ini fenomena nyata dan umum yg ada di dalam "alam bawah sadar" remaja saat ini. lagi populer. Kata
Amrul Bocah Angon, Indah pada waktunya itu hanyalah persangkaan saja ... ( lebih detailnya kalo udah nikah ) itu indah ,,,, padahal belum tentu ... indah pada waktunya istilahnya orang2 "alay ". Yang aku herankan dan mangkelkan, APA saat ini WAKTU-nya gak Endah Optimis Za Dehh & gak Endah Muthoharoh ? Kemudian apologi yang umum, "cuma ngomong gampang!". inisiatif untuk buat planning gak ada.
Di Indonesia kita tahu ada dua musim, musim penghujan & musim kemarau. Jaman dulu para petani masih mudah untuk menentukan kapan musim tanam & kapan musim panen, dengan cara melihat penanggalan biasa.
Buka pikiran dan hati untuk mendefinisikan "waktu & indah" yang terbaik, apa ini yang terbaik ? hmmm... hati & akal ada yg menguasai, yakni Tuhan & manusia itu sendiri. Itulah letak Demokratisnya Tuhan.
Aku ini takjub dengan rencana Tuhan tentang jodoh sebagai pasangan hidup kita di dunia. Lika-liku & prosesnya panjang, tapi di dunia bersama hanya sebentar ? Dan untung Tuhan masih punya janji, kelak pasangan hidup di dunia adalah Ratu bagi para bidadari surga. Percaya, jika jodoh itu jelmaan tulang rusuk adam (laki-laki) ? lihat istrinya Nabi Daud, 100 wanita ? Masak pengikutnya Nabi Muhammad kekasihNya yang berharap satu yg paling istimewa masih dipersulit ? hehehehe
Ini fenomena nyata dan umum yg ada di dalam "alam bawah sadar" remaja saat ini. lagi populer. Kata
Amrul Bocah Angon, Indah pada waktunya itu hanyalah persangkaan saja ... ( lebih detailnya kalo udah nikah ) itu indah ,,,, padahal belum tentu ... indah pada waktunya istilahnya orang2 "alay ". Yang aku herankan dan mangkelkan, APA saat ini WAKTU-nya gak Endah Optimis Za Dehh & gak Endah Muthoharoh ? Kemudian apologi yang umum, "cuma ngomong gampang!". inisiatif untuk buat planning gak ada.