Rabu, 20 Maret 2013

BUKAN MENGAJARI, KEWAJIBAN KITA BELAJAR

Kita bukan manusia kurang ajar. Secara teknis dan teoritis, semua yang mensifati 'jenis' dalam perspektif ada dan tiada dan-atau terdulu dan pemula yangmana sudah dipahami oleh kita, sementara ini untuk tulisan ini dianggap improvisasi. sedangkan spontanitas, rekayasa, planing dan kemungkinan-kemungkinan akan kepastian dan-atau abu-abu (ketidak-pastian) kita kesampingkan dulu namun, sedikit akan disinggung. Nah, untuk fakta - diakui maupun tidak diakui pasti ada - juga sedikit kita telisik untuk menambah nilai, itu jika akan dinilai.
"kejanggalan yang akan kita temui dalam imajinasi minim referensi terkini ini wajib wajar bila memunculkan tawa - terlepas dari menghina atau men-sinisisme-kan - untuk menghilangkan penat di kepala."
Saya dapat inspirasi tulisan ini dari Penyair WS. Rendra saat menyimak beliau diwawancari dalam salah satu televisi swasta yang namanya 'Progam Impact', disitu Host-nya Peter F. Glontha (2004). Dalam perbincangan itu WS. Rendra mengatakan, "yang tidak bisa berubah adalah 'hukum alam' tetapi, tidak boleh meremehkan 'hukum masyarakat' dan 'hukum akal sehat', boleh dia tidak puas dan lalu mengembangkan dan merubahnya namun, tidak boleh meniadakannya." dalam konteks Indonesia masa depan pembangunan dan pembaharuan. Imbuhnya, "membangun kesadaran baru dan cara baru untuk memandang hal-hal lama."....bersambung.. (silakan mengembangkan pengetahuan kita)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar