Kamis, 18 April 2013

SURAT YANG TERBUANG

wahai sang kekasih yang terkasih, ijinkan aku menginap di hatimu walau sesaat...
jiwa ini lelah berjalan sendiri di tanah tandus yang hampir hangus dilahap panasnya sang surya.
air mata telah kering untuk bisa menunjukan rindu beratku
ludah pun tak bisa membasahi lidah untuk bisa menyuarakan suara hati
karena engkau tahu petapa munafiknya diri ini
apakah si bodoh tak tahu diri harus teracuhkan oleh kemuliaanmu di sisiNya
bukan untuk menghabiskan hidanganmu layaknya si rakus
hanya ingin menyegarkan dahaga hati dengan sumber air sucimu
bukan untuk mengemis tangis air mata harummu yang tak bisa ku hirup
hanya ingin menitipkan salam sayang pada cahaya dunia yang menghiasi hidupmu
hadirku di hatimu layaknya santri berbaju lusuh kumel dekil berbau ompol kekanak-kekanakanku
ingus yang tak bersih terusap oleh tangan yang berbelepotan sisa istinjak kemaren yang mana tak layak untuk menyalami dan mecium tangan bau kasturi itu
maaf kalo marah, petuah, dan panggilanmu tak terdengar oleh kedua telinga penuh kopok dunia ini
mungkin usapan lembut tangan penuh berkah doa itu yang ku nanti
mungkin pentungan tongkat bertuahmu yang menyangga tubuh rentamu yang bisa membangkitkan ku nanti
untuk menguatkan langkah iman islam ihsanku nanti hingga kembali
assalamu'alaika ayyuhan nabiyu waroh matullohi wabarokatuhu
assalamu'alaina wa'ala 'ibadillahish-sholihin... 

kalibeber, 17 Ramadhan 1433

Tidak ada komentar:

Posting Komentar